Rabu, 20 April 2011


Agnes Tak Dapat Jamkesmas
  •  Menderita Meringo Encephalocele

JATINOM – Agnes Galuh Panca Saputri balita berusia tiga tahun warga Dukuh Bunder, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom kini menderita penyakit meringo encephalocele atau pembengkakan wajah yang berisi cairan dari otak. Anehnya Agnes dan orang tuanya tidak mendapat program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) maupun Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Tampaknya derita bocah tiga tahun ini tak akan segera berhenti, sejak lahir hingga saat ini masih menderita penyakit pembengkakan di wajahnya. Balita malang ini belum menampakkan tanda-tanda mengalami perbaikan, apalagi menuju kesembuhan.
Vonis dokter untuk segera operasi tampaknya terus menjadi bumerang tersendiri bagi orang tua balita ini, ketiadaan biayalah yang memupus harapan orang tua balita ini dari kesembuhan. Agnes saat ini hanya bisa menangis di gendongan ayah tercintanya. Sesekali, balita malang itu merintih mengisyaratkan betapa sakitnya penderitaan yang dialaminya.
Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta yang menangani Agnes memvonis jenis penyakit yang dideritanya bernama Meringo Encephalocele atau pembengkakan wajah yang berisi cairan dari otak.
Agnes yang merupakan putri kelima dari pasangan Paulus Suwardi–Kristina Dalinem mengalami penderitaan tersebut sejak dilahirkan. Awalnya baru berupa benjolan sebesar kelereng di atas hidungnya, namun seiring bertambahnya usia Agnes selama tiga tahun benjolan itu berubah membengkak hingga menutup sebagian dahi hingga hidungnya.
Menurut Ibu Agnes, Dalinem, dua hari sebelum Agnes lahir ia terjatuh dan perutnya membentur bibir tembok dengan kerasnya. Setelah Agnes lahir, betapa terkejutnya kedua orang tua saat melihat benjolan di atas hidung Agnes.
Awalnya, Dalinem menanyakan benjolan yang makin lama makin membesar tersebut ke Puskesmas Jatinom. Namun akhirnya, oleh Bidan Puskesmas setempat Agnes disarankan untuk dirujuk ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, Tegalyoso, Klaten. Tak ingin mengambil resiko pihak RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro langsung memberikan rujukan ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
“Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk kesembuhan anak saya dan saya akan pasrahkan nasib anak saya di tangan Tuhan,” papar Suwardi berkaca-kaca saat ditemui Joglo Pos di kediamannya.
Suwardi mengharapkan, ada uluran tangan dermawan yang membantu kelangsungan  operasi anak bungsunya tersebut. “Saya memohon Tuhan segera berkehendak untuk mengirimkan sang dermawan untuk kelangsungan operasi Agnes,” papar Suwardi yang kesehariannya hanya sebagai buruh serabutan ini.
Ditanya mengenai apakah Agnes telah mendapat program Jamkesmas?. Kembali Suwardi menjelaskan dengan berkaca-kaca jika putri bungsunya tersebut hingga kini belum mendapat program Jamkesmas, mengingat program tersebut bisa untuk melakukan pengobatan secara gratis ke Rumah Sakit. “Sebetulnya saya telah mengusahakan mencari Jamkesmas untuk anak saya, namun hingga saat ini program tersebut hanya sebatas impian,” keluhnya.
“Semoga Pemkab Klaten melalui dinas terkait segera turun tangan memberikan penanganan secepatnya demi kesembuhan balita yang seharusnya menjadi masa-masa menyenangkan bagi orang tua tersebut,” ujar Suwardi, penuh harap. (Bud)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar