Selasa, 29 Maret 2011


13 Kecamatan Belum Terjamah Air PDAM

KLATEN - Ratusan ribu warga Kabupaten Klaten yang tinggal di 13 kecamatan selama ini belum mendapatkan layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), karena PDAM baru mampu memberikan layanan di 13 kecamatan. Dengan begitu separuh kecamatan yang ada di Klaten belum terjamah layanan air PDAM.

Demikian dikatakan Direktur Utama PDAM Kabupaten Klaten, Hj Ambar Muryati SE MM kepada pers di sela-sela peresmian program hibah air bersih dan pengolahan air limbah bantuan Pemerintah Australia melalui Australian Agency for International Development (AusAID) di Lapangan Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Klaten, Selasa (22/3).
Program hibah air bersih  dan pengolahan air limbah bantuan Pemerintah Australia tersebut senilai 25 juta dolar Australia untuk tujuh kabupaten/kota di Jateng. Penyerahan dilakukan Direktur Bidang Infrastruktur AusAID Benjamin Power  dihadiri Bupati Klaten H Sunarna SE MHum, Sekretaris Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Heru Supriyanto, Sekretaris Dirjen Cipta Karya Susmono dan Sekda Klaten H Indarwanto serta sejumlah warga penerima program hibah.
Lebih lanjut Hj Ambar Muryati menjelaskan, PDAM Klaten memang baru melayani di 13 kecamatan atau separuh dari 26 jumlah kecamatan yang ada di Klaten. 13 kecamatan yang sudah dilayani air PDAM masing-masing Kecamatan Klaten Tengah, Klaten Utara, Klaten Selatan, Prambanan, Kemalang, Karangnongko, Karanganom, Ceper, Delanggu, Wedi, Pedan, Kalikotes dan Kecamatan Cawas.
Sedangkan kecamatan yang masih dalam proses pemasangan sambungan pipa PDAM masing-masing Kecamatan Jatinom, Kebonarum, Jogonalan dan Kecamatan Gantiwarno. “Saat ini yang masuk dalam program MBR hibah air minum dari Pemerintah Australia diantaranya Kecamatan Cawas, Wedi, Kalikotes dan Kemalang,” kata Hj Ambar sembari tersenyum.
Dikatakan, untuk 31 kecamatan yang belum terjamah layanan PDAM antara lain Kecamatan Trucuk, Bayat, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Tulung, Polanharjo. PDAM Klaten memang mengakui bahwa 13 kecamatan yang sudah ada sambungan pipa PDAM juga belum mampu melayani seluruh desa yang ada di tiap kecamatan.

Air Kebutuhan Pokok
Menurut Hj Ambar Muryati, Klaten memiliki 130 sumber mata air, namun yang baru dimanfaatkan untuk pelayanan air minum baru ada delapan titik mata air. PDAM Klaten akan berupaya secara maksimal mungkin dalam memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Klaten, karena pada dasarnya air bersih menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Dengan keterbatasan APBD Klaten, kata Hj Ambar Muryati, memberikan peluang pemerintah pusat, sektor swasta melalui program-programnya dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat seperti program hibah air minum dari Australia. Sehingga langkah nyata untuk memberikan cakupan pelayanan PDAM kepada masyarakat Klaten dapat terwujud guna mendukung tujuan pembangunan milenium (MDGs) dan target pemasangan 10 juta sambungan hingga 2015.
Pemkab Klaten melalui kebijakan Bupati H Sunarna, kata Hj Ambar Muryati, telah memberikan penambahan modal bagi pengembangan PDAM Klaten seperti pada APBD 2008 sebesar Rp 5,3 miliar dan APBD 2009 Rp 3,8 miliar. Kemudian dari pemerintah pusat selama 3,5 tahun membantu Rp 22 miliar untuk penambahan sambungan di lima kecamatan sehingga PDAM Klaten selama 3,5 tahun pula dapat menambah sambungan 7.000 sambungan. 

Hj Ambar Muryati berharap, agar masyarakat yang mendapat hibah program air bersih dapat memanfaatkan sambungan air yang sudah terpsang demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sehingga ke depan masyarakat Kabupaten Klaten khususnya yang berpenghasilan rendah dapat menikmati layanan air bersih. (idi/rin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar